Petualangan Yang Takkan Terlupakan


Rugi jika tidak baca cerita sex dewasa terbaru setiap harinya . Nah sekarang langsung pada cerita lenggkapnya. Nama saya adlh Kodar Usiaku sekarang 38 tahun dan berat badan 57 kg serta kulitku berwarna sedikit hitam. Kini aku tinggal bersama se_org istri dgn 3 org anak di salah sati ibu kota Kabupaten Bengkulu, yang Msh bestatus kontrakan. Aku menikah dgn se_org gadis dri suku lain di sulsel th 2009 atas dasar kemauan orang tua kami. Meskipun pernikahanku tdk didasari rasa cinta yang mendlm , namun sbg pria normal yang bernafsu tinggi, penyaluran sexku adlh utama, yang terbukti dgn lahirnya 3 org anak dri rahim istriku itu.

Ceritanya berawal ketika aku mengirim cerita porn0 yang tdk sepenuhnya benar ke salah satu situs cerita porn0 sekitar Bulan Juni tahun lalu. Dlm cerita itu, aku sengaja memaparkan kondisi kehidupan rumah tanggaku yang kurang stabil, terutama dri segi keuangan. Aku paparkan bahwa kami tdk mempunyai apa-apa kecuali hanya istri dan 3 org anak serta modal ketahanan dlm melakukan hubungan sex. Malah aku tawarkan diri ke pd wanita siapa saja yang berminat utk menyewa modalku itu dgn rupiah utk mencukupi kebutuhan hidupku bersama keluargaku, apalagi waktu itu aku memang sedikit terlilit hutang pd org lain.
Dlm iklan porn0 yang kukirim tersebut, aku muat jg syarat-syaratnya antara lain bebas usia dan status (boleh yang bersuami asal dijamin aman), siap menyewa tempat/penginapan khusus, siap disetubuhi dgn gaya dan posisi apa saja, siap membayar sejumlah uang jika ia betul-betul mengalami kepuasan batin, siap mencukur rambut khasnya jika memang agak lebat. Sebaliknya aku berjanji utk menjilati seluruh tubuhnya dan menggauli sesuai kebutuhannya. Boleh saja menawar sebelum hari H-nya. pd mulanya aku tdk yakin iklanku itu akan mendapat tanggapan, apalagi biasanya si wanitalah yang seharusnya disewa utk itu. Namun rejekipun datang. Hanya berselang 4 hari setelah iklan porn0 itu saya umumkan melalui salah satu situs cerita porn0, eh ternyata ada responnya, malah 2 wanita lagi. Aku betul-betul gembira dan bahagia sekaligus jadi tantangan buatku krna aku tdk terlalu yakin sebelumnya dan belum punya persiapan utk itu. tpi aku berfikir bahwa sdh terlanjur basah, apa boleh buat harus saya sambut dgn senang hati, apalagi modal sex yang kumiliki tdk kurang sedikitpun. Hanya saja tdk berlebihan sesuai yang Mkn dibayangkan oleh para pembacanya.
Respon email yang pertama kali kuterima berinisial Tia_xxxxxxxxxxxx. @yahoo. com dan ketika itu pula saya baca dan membalasnya. Isi emailnya singkat sekali. Ia hanya menulis kalau dirinya tertarik dgn tawaranku dan ingin menyewa dan membelinya sekaligus serta ia minta aku menjawab dan menerangkan ciri-ciri kepribadianku jika aku betul-betul serius. Sedang ia sendiri tdk menyebutkan apa-apa soal dirinya kecuali alamat email. Besok malamnya saya buka kembali emailku, ternyata berisi dgn nama Sony’a lagi. Kali ini, sdh agak panjang. Setelah saya baca, aku tahu kalau dia tinggal dlm kotaku, meskipun ia menolak utk memberitahu alamat rumah dan nomor telponnya. tpi ia menulis kalau dia adlh Kepala bidang tata usaha di salah satu instansi swasta. Usianya sdh kepala 5 tpi gairah sexnya Msh agak tinggi. Suaminya agak lebih tua sedikit dri dirinya tpi super Sbk dgn pekerjaannya di luar rumah selaku wiraswastawan, se-higa hubungannya di atas ranjang tdk rutin dan tdk teratur sesuai yang ia inginkan.
Setelah yakain kalau ia betul-betul serius, akupun lalu membalas ketika itu pula dan mengutarakan kembali keadaan ekonomi rumah tanggaku yang sebenarnya dan jg sedikit hubunganku dgn istri di atas ranjang. Malah aku minta agar mengirim photo dan no. HP-nya serta menyebutkan tempat pertemuannya nanti. Sayapun minta agar ia bersumpah dan berjanji utk menerima akibatnya jika ia hanya mempermainkanku, sbg mana pula saya siap lakukan (menulis sumpah). Besok malamnya saya kembali buka emailku dan ternyata nama Sony’a kembali muncul. Setelah saya buka isinya, ternyata Sony’a sdh melakukan persiapan akhir. Ia menyebutkan penginapan tempat kami ketemu nanti, warna pakaian yang dikenakannya serta hari H-nya. Tinggal menunggu persetujuanku lewat email saja.
Entah pengaruh dri mana se-higa aku mulai sedikit gemetar bercampur bahagia, ragu, takut, bimbang dan bersemangat silih berganti sejak saya menerima putusan terakhirnya itu. Bahkan mataku yang tadinya mudah sekali tertidur, tiba-tiba rasa ngantukku sulit sekali dan gairahku utk cpt-cpt bobo bersama istri semakin menurun. Mkn krna peristiwa yang kami hadapi betul-betul istimewa dan luar biasa bersejarah atau krna takut dan malu kalau-kalau kami kepergok nanti oleh teman atau kenalan lainnya, apalagi suami Sony’a atau keluarganya ataupun krna takut dipermainkan. Yang jelas kenyataan itulah yang saya rasakan ketika itu. Sedang mengenai gairah sexku terhadap istri memang sengaja kukurangi sbg persiapan utk bertarung dgn wanita yang belum kukenal nama, wajah dan gambarannya sama sekali. Bahkan kemampuannya di atas ranjang bisa-bisa saya KO jika kurang persiapan, se-higa dapat mengecewakan kami berdua seumur hidup.
Hari itu hari Sabtu sesuai jadwal yang ia tetapkan, saya bangun cpt sekali yakni sekitar jam 5. 00 subuh pd hal mataku larut malam baru tertidur. Paling lambat Jam 7. 30 pagi, saya sdh harus menunggu di penginapan yang dimaksud krna jadwalnya jam 8. 00 pagi, tpi saya tdk mau ia perhatikan lebih dahulu. Krna itu, istriku Msh dlm keadaan tidur nyenyak, aku sdh selesai mandi lalu berpakaian yang sedikit rapi dan menyemprotkan farfum. Waktu itu saya mengenakan baju kaos warna ungu dgn celana panjang warna hitam lalu memasukkan ke dlm tas pakaianku 1 pasang pakaian lagi sbg persiapan bermalam. Belum saya selesai menutup tasku, istriku tiba-tiba menegur. "Kok cpt sekali persiapan berangkatnya pa', tdk seperti biasanya " katanya terheran, sebab malamnya aku memang sdh buat alasan kalau aku mau ketemu org tua yang tinggal di suatu desa yang agak jauh dri kotaku. Biasanya jam 8. 00 pagi baru ada mobil berangkat ke sana. "Kebetulan ma' saya mau singgah dulu di rumah teman krna katanya ia jg mau ikut jalan-jalan ke kampung, siapa tahu terlambat ke sana, khan Bsa ketinggalan mobil" alasanku berbohong tpi masuk akal.
Jam 7. 00 pagi itu, saya naik becak berangkat ke penginapan tersebut dgn jantung berdebar bercampur takut dan gembira. Jam 7. 25 saya sdh masuk ke penginapan itu. Sebelum masuk, saya lihat-lihat dulu kiri kanan kalau-kalau ada wanita agak gemuk mengenakan baju warna abu-abu dgn celana warna biru sesuai informasinya lewat email. Saya sendiri sengaja tdk menyampaikan ciri-ciri pakaian yang kukenakan biar sama-sama Sbk dan bingung mencarinya. Beberapa wanita yang lalu lalang keluar masuk penginapan itu, bahkan bnyk yang berdiri di depan costumer servicenya, tpi belum satupun wanita yang kulihat sesuai ciri-ciri yang telah disampaikannya. Aku mau tanya petugas penginapan, tpi aku tdk tahu nama yang akan kutanyakan dan saya jg semakin ragu jangan-jangan ia permainkan aku. Akhirnya saya beranikan diri saja bertanya ke salah satu petugasnya kalau-kalau ada Tdi wanita yang agak gemuk dgn warna pakaian tersebut telah terdaftar sbg tamu, namun jawabnya belum ada.
Saya mencoba mengamati semua wanita yang ada dlm ruang tamu, ternyata ada satu org yang seolah memperhatikanku dri Tdi sambil sedikit tersenyum. tpi aku tdk yakin kalau wanita itu yang kucari, krna bentuk tubuh, rambut, warna baju dan celananya serta kulitnya tdk ada yang sesuai informasinya. Aku semakin meragukan keseriusannya, apalagi jam dinding yang ada di ruang penginapan itu sdh menunjukkan pukul 8. 05 pm. Dlm hatiku kalau sampai lewat 30 menit lagi ia belum jg muncul, aku akan pergi saja meninggalkan penginapan itu dan langsung pulang kampung sesuai janjiku pd istri di rumah. "De' cari siapa sejak Tdi saya perhatikan, nampaknya ada yang dicari dan ditunggu yach " kata se_org wanita yang sejak Tdi memperhatikanku "Oh, iya bu', ada keluarga yang saya cari, katanya ia mau nginap di sini dan jam 8. 00 ia sdh tiba di tempat ini, tpi kok sdh lewat jadwal, ia belum jg muncul, " alasanku mengaku sbg keluarga. " Mkn ada halangannya de' diperjalanan" ucapannya singkat. "Yah Mkn jg atau ia sengaja membohongiku utk menguji sejauh mana perhatianku pd nya" kataku membenarkan. "Tapi, kok ade' ini nampaknya serius dan penting sekali seolah lama sekali tdk jumpa, emangnya ia dri mana de' " tanya wanita itu seolah ingin tahu lebih bnyk dan nampak penuh perhatian pd ku. "Iya betul, ia baru pulang dri luar Sulawesi dan belum kukenal betul wajahnya, tpi informasinya melalui telpon katanya ia datang sekitar jam 8. 00 pagi di penginapan ini dgn perawakan agak gemuk, pakaian berwarna abu-abu-hitam serta rambut panjang, " jelasku menyinggung tanda-tanda yang diberikan oleh wanita yang kutunggu itu. "Oh yah, ibu ini petugas atau tamu penginapan ini " tanya aku serius. "Sama dgn ade', aku jg menunggu sese_org yang sama sekali belum kukenal nama, alamat, bodi dan wajahnya, " jawabnya sedikit tertawa. "Jangan-jangan ibu. . " tanyaku namun mendadak putus, sebab ia jg tiba-tiba melontarkan kata-kata persis yang kuucapkan (serentak). "Ha. Ha. Ha. . , hi. Hi. Hi" kami ketawa bersama-sama sambil saling menunjuk krna kami saling yakin kalau apa yang kami cari ternyata sdh dri Tdi ketemu, namun berbeda dgn tanda-tandanya. Setelah kami puas tertawa, bahkan saling menunjuk, akhirnya kami sama-sama terdiam sejenak lalu tersenyum sambil saling menatap dgn tatapan yang tajam sekali dan agak lama. Dlm hatiku ternyata wanita ini kelihatannya Msh muda, cantik dan jauh beda apa yang kubayangkan. Setelah puas saling tatap, saya tawarkan utk memesan kamar secptnya biar nanti dlm kamar baru cerita dan saling tatap sepuasnya. "Ayo, iku aku ke sini" katanya tiba-tiba sambil menarik tanganku dan membawaku naik ke atas Trs masuk ke salah satu kamar yang terletak di sudut penginapan itu. Aku ikut saja tanpa kata-kata dan tanpa pikir panjang. Setelah kami berada dlm kamar, ia Trs menutup pintunya lalu duduk di tepi sebuah rosban yang agak kecil dan sederhana, bahkan kasurnya biasa-biasa saja, lagi pula cuma satu tempat tidur. Dlm hati kecilku Mkn dri Tdi ia sdh pesan khusus ruangan ini dan ia nampaknya sdh tahu keadaan penginapan ini. "Ayo, dekat sini donk, jangan malu-malu, kita khan sdh sepakat dan sama-sama tahu apa tujuan kita ke sini, lagi pula tdk ada org lain yang memperhatikan dan melarang kita berbuat apa saja dlm kamar ini, krna kita sdh carter, sdh halal. Ha. Ha. Ha" katanya sambil ketawa, krna aku Msh berdiri mengamati gambar-gambar yang tertempel dlm kamar itu. Tanpa sepata katapun, aku ikut bagaikan kerbau yang dicocok hidungnya. Trs duduk persis di sampingnya lalu saling menatap lagi sambil tersenyum, tpi tiba-tiba tangannya merangkul di leherku dan memelukku erat sekali dan mencium pipiku sejenak, lalu ia mundur ke tembok bersandar dgn kaki melonjong persis menyentuh pantatku.
"Bu', . Betul. " belum saya selesai bicara, ia langsung memotong, "Aduuh, mulai ketika ini saya mohon jangan lagi dipanggil ibu, panggil saja nama emailku 'Sony’a' oke " katanya tegas. "Okelah, bila itu permintaannya, tpi saya Tdi mau bilang bahwa impian kita ini betul-betul Bsa jadi kenyataan, pd hal sebelumnya saya tak pernah yakin ada wanita yang mau mengubris iklanku. Hi. Hi, " kataku sambil ketawa dan gelengkan kepala. "Kita liat aja nantilah, apa betul Bsa kita buktikan sesuai komitmen kita semula atau hanya sekedar impian belaka, tpi yang penting kita ketemu dan saya cukup senang dan bahagia, sekalipun kau tdk mampu mewujudkan janjimu semula, aku tetap siap membayar sewanya sesuai tawaranmu di internet. Oh yah, saya panggil apa anda sekarang " katanya serius dan seolah ingin membesarkan semangatku. "Terima kasih atas pengertiannya Bu' eh. Sony’a Panggil saja aku Kodar ". "Oh yah, perlu nggak kita masuk kamar mandi lebih dahulu atau langsung aja ke inti permasalahannya, " tanya Sony’a sambil turun dri rosban. "Saya rasa tdk perlu, kita khan baru saja mandi di rumah, lagi pula parfum yang telah kita semprotkan ke tubuh kita dan diniatkan, nanti menghilang ha. Ha, " jawabku sambil ketawa. "Okelah kalau begitu, tpi bagaimana cara masuk ke inti permainan Apa saya yang aktif atau anda atau sama-sama aja " tanya Sony’a serius. "Gantian atau bersamaan tdk ada masalah, yang penting kita coba saja, dan nanti dgn sendirinya akan dapat disesuaikan" kata saya sambil turun dri tempat tidur dan berdiri berhadap-hadapan. Mula-mula Sony’a melangkah 1 langkah ke depan se-higa bersentuhan antara ujung kakinya dgn ujung kakiku, lalu merangkulkan kedua tangannya ke leherku, lalu merapatkan badannya ke badanku, lalu mencium pipi, bibir dan leherku, sementara aku terdiam sejenak lalu memeluk pinggulnya dan menyambut bibirnya dgn bibirku, se-higa kami saling berpagutan dan saling merangkul erat hingga puas.
Setelah kami saling merangkul dan menjilati apa yang nikmat dijilat pd tubuh kami masing-masing, Sony’a lalu mengangkat baju kaos yang kupakai dan melepaskannya lewat kepalaku, lalu menjilati seluruh bagian tubuhku yang terbuka, mulai dri dahi sampai ke pusar. Bahkan ia Trs melepaskan ikat pinggangku dan menurunkan retsletingku, lalu melorotkan celana panjangku hingga hanya celana color yang melekat di tubuhku. Saya Msh Trs diam menikmati apa yang diperbuat Sony’a pd ku, meskipun tanganku tetap bergerak mengelus rambut dan telinga Sony’a Sony’a nampaknya sangat pengalaman dlm hal merangsang laki-laki, se-higa nampak tdk kebingungan menghadapiku. "Nis, maaf yah, utk yang satu ini saya tdk berani tanpa malu. Boleh nggak saya lepasin jg biar aku lebih leluasa menjamah seluruhnya, " katanya sambil menengadah ke atas melihat wajahku krna ia dlm keadaan jongkok.
Saya hanya mengangguk tanpa bersuara. Lalu ia tarik ke bwh pelan-pelan dgn giginya se-higa nafas bahkan bibirnya terasa menyapu kont0lku yang sejak Tdi menegang hingga ke ujung kakiku bahkan seolah ia sengaja menjilatinya. Ketika celana dlm ku terlepas, ia Trs menarikku duduk ke pinggir tempat tidur, lalu menarik kedua kakiku sambil membungkuk lalu menjilati jari-jarinya hingga terasa sedikit basah, geli bercampur nikmat. Aku betul-betul seolah seperti patung dan dipermainkan seenaknya, tpi dlm hatiku biarlah ia aktif duluan nanti sebentar giliranku setelah ia kecapean. "Ahh. Uhh. Hhmm. Ssstt. " lenguhku kegelian dan keenakan ketika lidahnya menyapu pokok pahaku. Pipinya terasa lengket ke tongkatku yang mulai berdenyut. Hangat sekali rasanya, apalagi nampaknya Sony’a sengaja menggerak-gerakkan pipinya agar aku Bsa menikmatinya. "Anis, enak nggak dijilatin buah pelernya Tunggu saya jilatin batangnya, tenang saja, aku pasti memuaskanmu sebelum kamu berperan aktif" katanya sambil melihat wajahku. "Iyah. Yah Tia, eenak sekali sayang, tpi jangan lama-lama di situ yach, aku sedikit geli, pindah-pindah donk, biar kunikmati semua permainan lidahmu" kataku merayu agar ia tdk berhenti.
Aku tak berdaya menolak perlakuan Tia, ia tiba-tiba berdiri dan mendorongku ke belakang se-higa aku terbaring di atas tempat tidur dgn kaki tergantung ke bwh. Sony’a lalu memegang tongkatku dan menggocok-gocoknya se-higa terasa tambah besar dan keras serta berdenyut-denyut. Sony’a tak menggerakkan tangannya sejenak Mkn krna ia ingin menikmati denyutan batangku. Setelah itu, Sony’a membungkuk lalu perlahan ia arahkan tongkatku ke dlm mulutnya lalu dimaju mundurkan mulutnya se-higa pinggulku bergerak ke kiri dan ke kanan sbg tanda nikmatnya gerakan mulut dan lidah Sony’a yang berputar-purat di antara selangkanganku. Aku hampir-hampir tdk mampu lagi menahan gejolak cairan yang terasa mulai memaksa mengalir melalui batang kemaluanku. Demikian hebatnya cara memainkan lidah dan mulut Sony’a terhadap kont0lku, se-higa saya sering tdk Bsa membedakan lubang vagin@ yang pernah dimasuki kont0lku yang ukurannya normal itu. "Ti. Tia, gantian yach, rasanya jika aku diam Trs bisa-bisa aku kalah KO ini. Aku yang harus bereaksi lagi dan Sony’a harus menerima serangan fajarku, masa saya Trs yang diserang" pintaku pd Sony’a setelah aku mulai merasa mau KO ia perlakukan seperti itu. Dlm hatiku, jika aku melayani Trs permainan Tia, aku Bsa malu dan ia merasa dikecewakan dri perkataanku dlm email kalau aku bermodalkan ketahanan sex. Krna itu aku harus pakai akal dan tdk boleh terlalu serius menuruti aliran nafsuku. Setelah aku berdiri dlm keadaan telanjang bulat, sementara Sony’a berdiri di depanku Msh berpakaian lengkap, aku lalu membuka kancing baju Sony’a satu persatu hingga nampak BHnya yang berwarna putih dan tdk kutahu ukurannya tpi tampaknya sedang-sedang saja. Aku tdk bermain-main lagi dgn BHnya, melainkan aku langsung saja membuka kaitnya dri belakang se-higa aku sempat memeluk dan mencium bibirnya sejenak. Setelah lepas, aku langsung memainkan mulut dan lidahku pd puting susunya yang sedikit padat dan empuk serta terasa agak hangat. Mkn krna sejak Tdi Sony’a jg teramgsang, se-higa belum lama aku pegang dan isap putingnya, ada terasa manis keluar dri dlm nya. Putingnya indah sekali, warna agak merah kecoklatan tertancap di kedua buah kembar yang putih bersih. Ingin rasanya kutelan semuanya seperti kue Fawa dan seperti bola karet yang digigit sedikit melenting. "Nis, silahkan aja beraksi sesuai keinginanmu, aku siap terima semuanya, " katanya Trs terang.
Setelah puas memainkan mulutku di bukit kembarnya itu, lalu kujilati seluruh tubuhnya hingga ke pusar, lalu kubuka kait dan restelin celananya hingga terlepas dri tubuhnya. Tinggallah ketika ini celana dlm tipisnya yang berwarna kuning dgn pinggiran yang berbunga-bunga. Aku berlutut mencium dan menjilat sejenak kedua bibir vagin@nya dlm keadaan terbungkus. tpi rasanya sdh basah dan terasa bau khasnya. Mkn air mazi alias pelicinnya yang keluar sejak tadi. Aku langsung buka saja hingga ia betul-betul telanjang bulat. Setelah kelihatan semua, nampak bulu-bulunya yang baru dicukur sesuai saranku lewat email. tpi justru duri-durinya yang agak kasar itu membuatku semakin terangsang. Tanpa persetujuannya, aku langsung dorong tubuhnya ke belakang hingga ia duduk di tepi rosban. Ia mengerti keinginanku.
Tanpa aba-aba, kedua pahanya sedikit terbuka se-higa kelentitnya yang sedikit hitam tpi Msh indah dan keras serta sedikit mengkilap krna basah itu jelas kelihatan. Bersamaan itu pula ia rebahkan tubuhnya ke kasur dgn kaki terjulang ke bwh. Aku semakin leluasa menjamahnya. Aku menindih tubuhnya yang telanjang, mencium bibir, mulut dan kedua bibir vagin@ serta kelentitnya, se-higa ia berdesis-desis. "Nis, aku sdh nggak tahan nih, percpt dikit mainnya, biar cpt selesai ronde pertama, khan Msh ada ronde berikutnya, jika perlu kita bermalam di sini aja, " Bisiknya ketika dgn lincah memainkan lidahku ke dlm lubang vagin@nya. Ketika kugigit sedikit kelentitnya, ia bergoyang seperti goyangan dangdutnya Inul Daratista sewaktu di panggung. "Tenang aja sayang, aku pasti memuaskanmu sesuai janjiku. Jika tdk, kamu pasti tdk mau lagi berhubungan sex dgnku yah khan " kataku sambil diam sejenak dan tetap menindih tubuhnya. "Ayo Nis, masukin cpt kont0lmu itu, aku dri Tdi merindukan gerakannya dlm vagin@ku. Hhmm. Auhh. Sstt, " pintanya sambil melenguh dan mengangkat pinggulnya sampai menyentuh ujung kont0lku. Tanpa kuarahkan dan kubuka kedua bibir vagin@nya, ujung kont0lku sdh menancap ke lubang vagin@nya yang basah, se-higa desahan nafasnya sulit ia sembunyikan. Kont0lku masuk ke lubangnya secara perlahan tanpa aku menekannya. Sedikit demi sedikit bergerak masuk hingga hampir amblas semuanya. Itu terjadi krna Sony’a mengangkat tinggi-tinggi sambil menggoyang pantatnya ke kiri dan ke kanan, apalagi ia melingkarkan kedua kakinya ke pinggangku.
Krna aku sendiri sdh tdk tahan berlama-lama, maka secara otomatis pula aku menekan agak keras se-higa batangku amblas seluruhnya dan terdengar suara aneh 'decik. Decakk. Decukk. . ' silih berganti dgn suara nafas kami yang terputus putus. "Uhh. Aahh. Hhmm. Auhh. Aihh. Ssstt. Eee. Naakk sekali sayang, gocok Trss. . " suara Sony’a terdengar ketika kupercpt gerakan maju mundurku. Rasanya mulai ada kembali desakan cairan hangat dri dlm , namun saya tdk tahu apa hal seperti itu jg dirasakan oleh Sony’a tpi yang jelas tangan Sony’a selalu bergerak menarik rambut dan pinggangku seolah ia tdk mampu lagi menunggu puncak permainan kami. Untung saja cairanku tertahan krna Sony’a tiba-tiba menarik tubuhku naik ke ranjang lalu memutar badannya se-higa aku terpaksa tinggal di bwhnya. Dgn gesitnya berputar tanpa melepas ujung kont0lku dri vagin@nya, ia lalu jongkok dan menghentak pantatnya naik turun. Kont0lku sedikit perih dijepitnya namun nikmatnya lebih besar. Ketika ia memutar pinggulnya seperti joget ngebornya Inul, aku semakin sulit pertahankan lagi modal sex yang kujanjikan. Kami sama-sama basah kuyub akibat keringat.
Bukit kembar Sony’a bergerak indah sekali ketika ia terengah-engah bagai org naik kuda lumping. Gerakannya cpt sekali, lalu tiba-tiba ia balikkan tubuhnya sampai aku kembali di atas mengangkanginya tanpa melepaskan sedikitpun kont0lku dri vagin@nya. Aku berusaha menyelesaikan permainan dlm posisi ini. Kupercpt gerakanku dan kuangkat kedua kakinya bersandar ke bahuku lalu kukocok Trs vagin@nya hingga ia berteriak sedikit histeris. Bersamaan dgn itu pula aku merasakan cairan hangat yang sejak Tdi mau keluar sdh berada dekat ujung kont0lku. Tiapun terasa agak gemetaran dan merangkulku dgn keras dan sempat menggigit leherku. Aku tahu kalau ia sdh dipuncak orgasme. Aku berusaha menumpahkan spermaku secara bersamaan dlm rahimnya, sebab kutahu persis wanita yang mau mencapai orgasme. Ternyata betul, aku berhasil dan aku tdk takut akan akibatnya krna Sony’a punya suami dan tdk bakal timbul kecurigaan jika ia hamil lagi setelah beberapa kali melahirkan.
Tanpa sepata katapun, kami saling menatap dan tersenyum, lalu tergeletak di kasur dgn telanjang bulat. Kami tidur pulas sekali. Mkn krna capek dan puas, apalagi beberapa malam sebelumnya aku kurang tidur. Kami terbangun ketika jam 5. 00 tanpa ada rasa lapar pd hal kami main sejak jam 9. 00 sampai jam 12. 00 tadi. Kami hanya pesan makanan melalui petugas penginapan sebab kami takut keluar kamar nantia ada yang kenal kami. Kami sepakat bermalam saja, lagi pula suami Sony’a lagi keluar kota mengurus bisnisnya dan anak-anaknya tinggal bersama pembantu di rumah dgn alasan ia mau tugas keluar kota bersama dgn pimpinan kantor. Usai mandi, kami lalu menyantap makanan yang telah kami pesan sebelum mandi. Usai makan, kami kembali bertarung dgn posisi dan model sex macam-macam sesuai pengalaman kami masing-masing hingga larut malam lalu kami tertidur dan bangun lagi melanjutkan dgn sisa-sisa modal kekuatan yang Msh kami miliki masing-masing. Pembaca yang Mas Bohimman, tdk sempat kuceritakan secara rinci posisi dan model sex yang kami terapkan sepanjang malam itu, malah sewaktu di kamar mandi, krna rasanya cerita ini sdh terlalu panjang. Aku berusaha lanjutkan lain waktu, termasuk wanita kedua yang jg berminat menyewa modalku. Bahkan ceritanya lebih seru lagi, krna usianya di atas 60 tahun dan vagin@nya tdk berbulu sama sekali. Aku tdk perlu cerita berapa sewa yang kuterima, tpi yang jelas lebih dri yang kuperkirakan, bahkan aku justru ketagihan, se-higa tanpa dibayarpun rasanya aku rela dan memang beberapa kali kami lakukan tanpa minta sewa modal.
E N D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mbah gimah

Nafsu Sama Budhe Pembantu

Cintaku untuk bu rachmi