Hebatnya Goyangan Tante Mince’ Kakak Pacarku

 
Seperti yang sdh aku ceritakan pd kisah tersebut, bahwa Marinna tinggal di pinggiran kota Surabaya dgn kakak perempuannya yang jg sdh mempunyai 2 org anak. Dan di rumah itu jg masih ada saudara yang lain dri suami Tante Mince’. Pengalaman sex ku bersama Marinna sebelumnya, membuat aku semakin PD dgn kemampuanku U\ bercinta. Krn setiap aku bercinta dgn se se-org , pasanganku selalu mengalami fantasi sex yang sebelumnya blm pernah mrka dptkan. Setelah keja Yani malam itu di ruang tamu rumah Marinna, aku merasa peristiwa tersebut memang suatu keberuntungan bagiku krn keja Yani tersebut, begitu saja tanpa ada rencana sebelumnya. Bercinta di ruang tamu dgn penerangan yang amat terang, sehingga aku th persis setiap centi lekuk tubuh Marinna yang memang masih ketat dan sexy, walaupun sdh punya satu anak. Jam Tgn ku menunjukkan pukul 5. 30 pagi, krn memang aku berjanji menjemput Marinna U\ sama-2 berangkat ke kWartor. Aku sengaja berangkat pagi krn tdk ingin terbebelenggu oleh kemacetan kota metropolis sebesar Surabaya. Kebetulan lokasi kWartor Marinna tdk jauh dri lokasi tempat kerjaku, di daerah Basuki Rahmat yang terkenal dgn pusat perkWartoran. Tanpa terasa mobil starletku W 1xx sdh berada tepat di depan rumah Marinna, aku segera bergegas membuka pagar dan masuk ke terasnya. "Tok. . Tok. . Tok" Tgn ku mengetuk daun pintu rumah Marinna. Seketika kemudian keluarlah se-org wanita setengah baya yang tinggi semampai dgn rambut terurai sepunggung, aroma parfumnya sgt menyengat hidungku. Tinggi semampai dgn ditambah paras wajah yang ckp cantik, membuat wanita setengah baya tersebut kelihatan lbh fresh.

"Cari siapa dik. . " tanya wanita tersebut. "Mmm. . Anu Tante Marinnanya ada " tanyaku balik. "Ada silahkan masuk, " kata wanita itu sambil membuka lebar pintunya. Aku segera mengikuti wanita tersbut masuk didlm ruang tamunya, mataku yang mulai nakal menikmati pinggul wanita itu yang berjalan membelakangiku. Pantatnya yang masih kencang tdk menampakkan jika kakak perempuan Marinna sdh beranak 2. Aku kembali mengingat keja Yani ketika bercinta dgn Marinna diruang tamu yang skrg aku duduki. Memang luar biasa sekali keja Yani ketika itu, sepertinya ruang tamu di rumah Marinna ini menjadi saksi bisu permainan sex ku bersama Marinna. Selang beberapa waktu, aku dikejutkan dgn wanita yang tadi menerimaku. "Dik, si Marinna masih mandi tuh" kata wanita tersebut. "Tdk apa-apa. . Mbak. . " kataku terputus krn memang blm th namnya. "Panggil aja Mince’, " wanita itu mengenalkan diri. "Bb. . Baik Tante Mince’, aku tunggu aja deh, " jawabku gugup. "Kamu Dandy kan " tanya Tante Mince’. "Iya Tante, tapi kok Tante th nama saya " tanyaku balik. "Th dong, Tante th semua kok, " kata Tante Mince’ sambil tersenyum. "Maksud Tante. . " tanyaku agak nervous. "Tante th kok ketika kamu anterin pulang Marinna dan. . " wanita itu terdiam. "Dan apa Tante " tanyaku penasaran. "Dan hebatnya permainan sex kamu ketika bercinta dgn adikku" Ups! dadaku terasa meledak dan detak jantungku berpacu dgn cepat, aku terasa malu. Tubuhku langsung merasa lemas krn ketika itu aku yakin sekali tdk ada se-org pun dirumah, krn memang Marinna sdh bilang tdk ada siapa-siapa. Aku terdiam dan tertunduk malu tdk berani menatap wajah Tante Mince’, dan aku semakin salah tingkah krn tertangkap basah ketika bercinta!!
Jam di Tgn ku terasa lama sekali, pdhal aku berharap jam itu berputar secepatnya hingga aku segera meninggalkan ruangan ini. "Dandy, kenapa kok kamu jadi murung begitu " tanya Tante Mince’. "Mm. . Anu. . Nggaak. . Ada. . Apa-apa. . Kok" kataku terbatah-batah. "Maaf Tante Mince’, atas keja Yani malam itu" pintaku meminta maaf. "Tdk apa-apa kok Dandy, Tante tdk marah kok, " kata Tante Mince’. "Terima kasih Tante. . " kataku singkat. "Cuman. . Tante punya syarat, " kata Tante Mince’. "Apa itu Tante. . " tanyaku penasaran. Tante Mince’ tdk menjawab dan langsung berdiri dri tempat duduknya, seketika kemudian wanita tersebut sdh menarik pergelangan Tgn ku. Aku digandeng masuk ke dlm ruangan dapur, ketika itu detak jantungku berpacu dgn cepat dan memikirkan apa yang akan diperbuat wanita tersebut. Ketika aku masih blm th apa yang akan dilakukan Tante Mince’, wanita itu langsung membalikkan badannya. Sehingga wajahku hanya berjarak beberapa centi saja dgn wajah Tante Mince’. "Tante tdk akan mempermasalahkan keja Yani malam itu, asal kamu jg mau memberikan apa yang sdh kamu berikan sama adikku" katanya. "Maksud Tttaann. . tee. . " kataku gugup. Tante langsung menyMarinna bibirku dgn penuh gairah, seketika aku baru sadar bahwa apa yang diharapkan wanita setengah baya itu adlh BERCINTA! Aku berusaha melepaskan ciuman Tante Mince’. "Tante. . Nanti ada anak-anak. . " kataku menghindar. "Anak-anak lg berlibur dirumah neneknya" jelas Tante Mince’. "Nanti ada Marinna Tante. . " kataku berusaha bertahan. "Jgn khawatir, itu urusan Tante. . " kata Tante Mince’. Belum selesai perkataan tersebut, Tante Mince’ kembali menyMarinna bibirku yang kata kaum hawa sgt sensual. "Hmm. . " suara Tante Mince’ melumat bibirku. Kedua Tgn Tante Mince’ sdh melingkar di pinggulku, sehingga bongkahan daging kembar didadanya terasa menekan bidang dadaku. Tante Mince’ semakin merapatkan pelukannya sehingga aku menerka, wanita tersebut tdk menggunakan bra dibalik dasternya. Lidah Tante Mince’ semakin bernafsu mencari-cari lidahku, hingga aku sempat tersengal ketika lidahku dihisap dlm-dlm. Sesekali telapak Tgn nya dgn jari-jari nya yang lentik, meremas kedua bongkahan daging pantatku. Dan jujur saja hal itu menimbulkan rangsangan yang luar biasa, syaraf kelaki-lakianku sepontan melonjak di ubun-ubun. Aku semakin terbawa aliran nafsu yang sdh dialirkan oleh Tante Mince’, Tgn ku bergerak begitu lincahnya seakan mempunyai sepasang mata yang bsa melihat bagian-bagian sensasional yang perlu di remas. Sesekali Tgn ku mulai mengelus permukaan buah dada Tante Mince’ dri luar dasternya, aku rasakan betul bahwa wanita ini benar-benar sdh terangsang hebat. Terbukti ketika jariku memilin-milin puntingnya, begitu keras dan kencang berdiri. Tgn ku berpindah-pindah dri buah dada, pinggil dan pnatat Tante Mince’ sesekali aku remas seolah tdk terima dgn remasan jarinya dipantatku sebelumnya. LIdah dan bibir Tante Mince’ menari-nari diseluruh permukaan aku, semakin panas dan menjadi ketika jariku mulai menarik ke atas daster yang dikenakan kakak Marinna tersebut.
Jariku dgn lihai meremas dan mengelus permukaan pantat Tante Mince’, sesekali aku menyisipkan jari telunjukku di tengah bongkahan pantatnya. "Aakhh. . Danndy. . " rintih Tante Mince’ ketika jari telunjukku, aku mainkan pd lobang anal wanita ersbut. "Ohh. . Danddyy. . Tante nggak tahan. . " kata Tante Mince’ merintih. Sambil berkata demikian, wanita tersebut menekan pundakku supaya jongkok menghadap selangkangannya. Aku th persis dgn apa yang diharapakan Tante Mince’, lidahku mulai menjilati lutut wanita itu yang masih dlm posisi berdiri. Jilatanku semakin menjadi dan menuju ke pangkal paha Tante Mince’, Tgn ku tdk ada hentinya meremas, pantat Tante Mince’ yang masih kencang. Tdk terlalu sulit U\ menyingkap daster yang dikenakan Tante Mince’ krn wanita tersebut membantu mengangkat bagian depan dasternya. Sehingga nampak jelas 'hutan lebat' yang tumbuh di tengah selangkangan wanita tersebut bagian tengahnya sdh basah dgn lendir yang keluar dri lobang kewanitaanya ketika kamu bercumbu sebelumya. Ternyata dri tadi Tante Mince’ sdh tdk mengenakan bra maupun CD dan sepertinya wanita ini sdh merencanakan hal ini terjadi. "Akkhh. . Aaowww. . " rintihnya ketika lidahku mulai mendarat dipermukaan bibir Vagin@nya. LIdahku menari-nari bagaikan tarian tanggo argentina dipermukaan bibir vaginya. "Okkhh. . Teruss. . Danddyy. . Hisaapp saayaanngg, " rintih Tante Mince’. Rintihan Tante Mince’ membuat aku semakin berani memerankan lidahku dlm menjelajahi lobang Vagin@nya. Wanita itu membuka lebar-lebar kakinya, sehingga memudahkan aku U\ mengocok, menghisap, dan menjilat Vagin@nya yang mulai basah dibanjiri lendir kenikmatan dri lobang Vagin@nya.
Aku melihat, jelas Tante Mince’ menggunakan kedua Tgn nya U\ meremas, mengusap dan menekan buah dadanya. Sesekali jarinya yang lentik, memainkan puntingnya yang semakin kencang. Ketika wanita itu sibuk dgn aktivitas Tgn nya, aku mencoba memberikan sentuhan lain dlm bercinta. Aku merubah posisiku yang awalnya jongkok di depan selangkangan Tante Mince’, aku segera merangkak Yani tara kedua kakinya yang seang terbuka lebar. Sehingga skrg aku berjongkok di belakang pantat Tante Mince’. "Aauughh. . Sss. . " rintih Tante Mince’ ketika lidahku mulai mendarat dipermukaan pantatnya. Aku segera menyibak kedua bongkahan pantat, dan nampak jelas lobang analnya yang begitu bersih. "Akkhh. . gillaa. . Kaamuu Danndyy, " rintih wainta itu kembali. Lidahku langsung menjilati lobang anal Tante Mince’, dan seperti yang sdh aku dptkan ttg pengethan dri buku-buku maupun film BF yang aku tonton. Ternyata lobang anal jg merupakan bagian yang paling sensitif bagi kaum hawa, dan itu terbukti dgn menggeliatnya tubuh Tante Mince’ ketika lidahku manari-nari dilobang analnya. "Dannddy. . Sss. . " desahnya Tante Mince’. Jari telunjukku berputar-putar seketika di permukaan clitorisnya dan beberapa ketika kemudian , jari tengahku mulai bergerak keluar masuk dilobang Vagin@ Tante Mince’. "Ohh. . Tteruuss. . Tanttee. . mau dappet. . " katanya liar. Seketika kemudian aku kembali merubah posisiku semula, kedua Tgn Tante Mince’ menahan tubuhnya di permukaan kulkas. Sedangkan kedua kakinya terbuka lebar, sehingga dgn mudah lidahku menari-nari di ujung clitorisnya. Semakin kencang desahan Tante Mince’ semakin lair pula lidahku menjilati clitorisnya. Jari telunjukku, yang sebelumnya terbenam pd lobang Vagin@ Tante Mince’, skrg berbalik terbenam dilobang anal Tante Mince’.
Tubuh Tante Mince’ semakin bergerak tdk beraturan, naik-turun, maju-mundur, mengikuti aktivitas ganasnya lidahku. "Danddyy. . Tanttee. . Keellu. . arr aagghh" rintih Tante Mince’ pjg. Bersamaan dgn rintihan pjg, kedua pahanya terasa menggapit kepalaku sehingga aku tdk mendengar desahan pjgnya. Dan diketika itu pula aku rasakan lelehan lendir yang begitu banyak dri lobang kewanitaan Tante Mince’. Aku tdk menghentikan aktivitasku, bahkan aku berusaha membuat Tante Mince’, kakak Marinna bsa menikmati jilatan lidahku U\ membersihkan lendir yang baru saja dikeluarkan. Diketika aku sedang asyik menikmati Vagin@ Tante Mince’ yang masih basah, tiba-tiba aku dikejutkan dgn Tgn Tante Mince’ yang mengangkat pundakku. Seketika kemudian dgn segala kemahirannya, Tante Mince’ mengeluarkan rudalku dri celanaku. Bagaikan di sebuah film BF yang pernah aku lihat, dgn pakaian kerja kWartor lengkap dgn dasi yang aku kenakan, Tante Mince’ hanya mengeluarkan rudalku dri resleting celanaku saja. "Hmm. . Kamu memang jantan Dandy. . " puji Tante Mince’ sambil mengelus rudalku. Bersamaan dgn hal itu, aku merasakan gesekan Tgn nya yang halus dipermukaan batang rudalku. Sehingga hal itu menimbulkan rangsangan yang luas biasa. Sedetik kemudian , aku hanya bsa merem melek menikmati kuluman bibir Tante Mince’. Seluruh batang kemaluanku seperti ditelan hbs dlm mulut Tante Mince’, sesekali lidahnya yang nakal menjilati 'kepala' rudalku. "Akhh. . Tantee. . Hisap terus. . Sss" rintihku dlm. Bagikan melayang aku dibuat Tante Mince’, wanita setengah baya ini memang mempunyai keahlian dlm oral sex. Terbukti semua hisiapan, kuluman, jilatan pd batang kemaluanku, nyaris tdk menyentuh giginya sama sekali. Aku sgt menikmati sekali perlakuan Tante Mince’ pd batang kemaluanku, sehingga sentuhan lidahnya yang bertubi-tubi mendarat di batang kemaluanku semakin lama semakin menimbulkan rangsangan yang luar biasa.
Tiba-tiba Tante Mince’ berdiri dri jongkoknya dan berkata. . "Dandy. . Tante sdh nggak tahan ingin rudalmu" katanya lirih. Sambil berkata demikian Tante membalikkan tubuhnya dan bersandar dipinggir meja makan. "Ooo. . Mmyy GOD" mata Tante mendelik dan bibirnya mendesah hebat ketika rudalku yang kekar mulai menembus Vagin@nya yang mulai dibasahi dgn cairan disekitar Vagin@nya. "Danddy. . Ookkh. . Jgn. . Permainkan akuu. . Uughh" rintih Tante Mince’. Aku sengaja mengendalikan permainan dgn jalan hanya menggerakkan keluar masuk kepala rudalku, sehingga Tante Mince’ meSonnta penasaran. "Saayangg. . Masukkan semuuaa. . Aakuu peenggen. . " rintihnya kembali. Seketika itu aku langsung menancapkan seluruh batang kemaluanku sampai menthok dlm Vagin@nya. "Oookkhh. . " U\ kesekian kalinya tant Mince’ merintih. Aku menggerakkan pinggulku berputar-putar tanpa menggerakkan keluar masuk rudalku dlm lobang Vagin@nmya. Kedua Tgn ku mengunci pinggul Tante Mince’, sehingga wanita tersebut hanya bsa merem melek, mendesah, merintih kenikmatan. "Akkh. . Danddyy. . Nikmaatt sekali. . Sss. . " desahnya. Dengan perlahan dan penuh perasaan, aku merubah gerakan rudalku dlm Vagin@nya. Bagaikan goyangan patah-patah Sonnisa Bahar, aku menggerakan batang rudalku dan ternyata gerakkan itu membuat Tante Mince’ menggerinjang hebat. Maklum rudalku memang berukuran diatas rata-rata 17-18 cm dgn diamter 3, 5 cm, itupun masih ditambah bentuknya yang melelengkung. "Danndyy. . Terruss. . Teruss. . Saayang. . Jangaan. . Berhenti. . Oohhkk" celoteh Tante Mince’. Disela rintihan Tante Mince’, terbesit keinginan nakalku U\ merangsang lobang anal Tante Mince’. dgn bantuan beberapa cairan yang sdh membasahi pahanya, aku mengoleskan cairan tersebut disekitar lobang anal Tante Mince’. Seakan tenggelam dlm kenikmatan rudalku yang mengoyak, menghujam dan menerobos dinding Vagin@nya, Tante Mince’ tdk merasakan jika ibu jariku jg sdh mulai mengoyak lobang analnya. "Slleepp. . " suara ibu jariku menyelinap di lobang anal Tante Mince’. Lengkaplah sdh permainan sex ku dgn Tante Mince’, kedua lobang miliknya sdh terkoyak oleh rudal dan ibu jariku. Beberapa ketika kemudian , aku menggerakkan fSonntal rudalku U\ mengoyak lobang Vagin@ Tante Mince’ krn aku melihat indikasi wanita tersebut akan men dptkan orgasmenya yang kedua. Begitu banyaknya cairan yang meleleh keluar dri lobang Vagin@nya. Gerakan rudal dan ibu jariku, bergantian keluar masuk pd kedua lobang Tante Mince’. "Danddy. . Dandyy. . Tantee. . Mau. . kelluuaar. . " rintihnya hebat. "Okkhh. . Nikmat. . Jgn. . Jgn. . Dilepas. . Sss. . " "Dandyy. . Danddy. . Daanddy. . Aaakhh" teriaknya. Kedua Tgn Tante Mince’ mencengkeram pinggir meja makan, sedangkan bibirnya tdk berhenti mendesah dan merintih. Sesekali bibir bawahnya digigit, sehingga pemandangan tersebut benar-benar membuat birahiku bergolak. Kadua kaki yang jenjang, ditutup rapat seakan-akan tdk mau melepaskan rudalku yang masih terbenam dlm Vagin@nya. "Ohh. . GOD. . Kamu hebat banget. . " puji Tante Mince’. "Ccplok. . Cplok. . Crek. . Crek. . " suara gerakan batang rudalku yang masih bergerak maju mundur membuat kedua kakinya mengejang hebat. Aku membiarkan Tante Mince’ menikmati orgasmenya yang kedua, dan diketika wanita itu masih menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasmenya dia tdk menyadri jika ibu jariku masih terbenam dlm lobang analnya. Aku segera mencabut batang rudalku dri lobang kemaluan Tante Mince’, dan setelah aku merasa lobang anal Tante Mince’ sdh terbuka. Aku segera mengarahkan kepala rudalku ke lobang anal Tante Mince’.
"Aoowww. . Dandyy. . Apa yang kamu lakukan. . " tanya nya sambil menoleh ke belakang. "Tenang Tante. . " jawabku singkat. "Sreett. . " kepala rudalku mulai menerobos lobang analnya. "Aoowww. . Sakiit. . Dandyy" rintihnya sambbil memegang pantatnya sendiri. "Relaks Tante. . Bentaran jg asyik ok. . " kataku menghibur. "Ihh. . Kkamu banddell. . Aaakhh" rintihnya kembali. Dengan perlahan dan cm demi cm aku mulai memasukkan seluruh batang rudalku di dlm lobang analnya. "Ampunn. . Danddyy. . Ssaakkiitt. . " rintihnya. Begitu aku merasakan seluruh batang rudalku terbenam dlm lobang analnya, aku berusaha diam sejenak U\ memberikan kesempatan lobang anal Tante Mince’ mengenal rudalku. "Dannddyy. . Jgn. . Diem. . Aja dongg. . " pinta Tante Mince’. Segera dgn perlahan aku mulai menggerakkan keluar masuk rudalku. "Akkhh. . Terruss. . Danddyy" pinta Tante Mince’. Tante Mince’ mulai merasakan kenikmatan rudalku yang mulai mengocok lobang analnya, sehingga rintihan kesakitan berubah menjadi rintihan kenikmatan. Aku semakin berani berimprovisasi di lobang anal Tante Mince’, seperti halnya aku mengoyak lobang Vagin@nya. "Okhh. . Kkamuu. . Hebbatt. . Saayaang. . Jgn berhenti. . " rintihnya. Tanpa aku sadri kapan Tante Mince’ memasukkan jarinya ke dlm lobang Vagin@nya, wanita setengah baya tersebut berusaha mengejar orgasmenya yang ketiga. Aku merasakan kerjaku tdk banyak krn Tante Mince’ mambantu U\ mengocok Vagin@nya, sehingga aku berkonsentrasi penuh menikmati lobang anal Tante Mince’. "Tanttee. . Danddyy. . Mau. . Keluar. . " rintihku. "Iyaa. . Sayangg. . Kita keluar. . Sama-sama. . Ookkh" rintih Tante Mince’. Gerakankan aku semakin tdk terkontrol dlm lobang anal Tante Mince’ dan jari wanita tersebut jg sedang bekerja meraih orgasme yang berikutnya. Aku merasakan ada sesuatu yang akan menyembur dri rudalku, gesekan dinding lobang anal Tante Mince’ membuat kenikmatan yang luar biasa. "Oookkhh. . Tantte. . Daandy keluar. . Dimannaa. . " tanyak umerintih "Didlm aja. . Sayangg. . " pintanya. "Tantee. . Aku. . Nggak taahaann. . " rintihku. "Iya. . iyaa. . Tante jg. . Danndy. . Aaakhh" "Okhh. . " rintihan pjg kami berdua mengakhiri permainan sex di dapur rumah Tante Mince’. "Crut. . Crut. . Crut. . Crut. . " bebrapa semburan spermaku dlm lobang anal Tante Mince’ dan sebaliknya lobang Vagin@ Tante Mince’ mengeluarkan banyak cairan yang membasahi kedua pahanya. Beberapa tetes spermaku jatuh ke lantai keramik Tante Mince’.
Seketika kemudian Tante Mince’ membalikkan tubuhnya dan berkata. . "Kamu memang jago banget bercinta Dandy. blm pernah aku merasakan multi orgasme yang sedemikian hebatnya, " katanya memujiku. "Ah, Tante bsa aja. . " kata merendah."Kapan-kapan kamu mau kan mengulanginya lg " tanyanya. "Boleh Tante tapi buruan deh lepasin pelukan Tante nanti Ambwr keburu keluar, " kataku was-was. Setelah berkata demikian Tante Mince’ mengecup bibirku dan melepaskan pelukannya. Aku bergegas membenahi bajuku dan kembali menuju ruang tamu. Tante Mince’ pun masuk ke dlm membenahi tubuhnya yang berkeringat setelah bercinta dgn aku di dapur. 15 menit kemudian Marinna keluar dri dlm kamarnya. "Hey Dandy. . Sorry lama ya nunggunya, " katanya ceria. "Nggak apa-apa kok Marinna. . " kataku gugup. Seketika kemudian Tante Mince’ keluar dan bertanya kabarku, seolah-olah tdk pernah terjadi apa-apa antara aku dgn dia. "Hey Dandy. . Darman a khabarmu " tanyanya. "Bbaik Tante. . " jawabku gugup "Itu si Marinna memang lama banget kl dandan, " jelasnya. "Duh Mbak ini. . sdh deh aku berangkat, " kata Marinna singkat. Aku segera bangkit dri dudukku dan bergegas menuju pintu keluar, Marinna keluar lbh dulu menuju pagar sedangkan aku dibelakangnya. Aku sedikit kaget ketika Tgn Tante Mince’ meremas pantatku, aku bergegas menuju pagar krn takut si Marinna melihat kejahilan kakaknya. Mobil starletku segera meluncur meninggalkan rumah Marinna dgn perasaan yang luar biasa puasnya. Pagi-pagi men dpt 'jatah' yang tdk terduga, sehingga aku ingat pesan Bang napi yang sering aku tonton pada waktu dahulu yang ada di RCTI" INGAT KEMAKSIATAN TERJADI KRN ADANYA KESEMPATAN. . WAPDLAH. . WASPDLAH"
E N D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mbah gimah

Nafsu Sama Budhe Pembantu

Cintaku untuk bu rachmi